WELCOME IN MY BLOG

Jumat, 27 Mei 2016

Tulisan7_SS_Perekonomian Indonesia



5 ALASAN YANG MENYEBABKAN KURS DOLLAR TERHADAP RUPIAH SEMAKIN NAIK
Dollar merupakan mata uang dari Amerika Serikat. Dollar menjadi acuan mata uang terhadap rupiah dalam perekonomian di Indonesia. Dari zaman dahulu, rupiah seakan tak hentinya berperang dengan dollar dari tahun ke tahun. Ketika zaman krisis moneter, rupiah sedang mengalami anjlok yang sangat mencekam. Bbayangkan saja, rupiah sampai berada pada kisaran angka Rp 15.000 dari dollar Amerika. Jadi seakan menjadi kebiasaan dari tahun ke tahun rupiah memang selalu berada di bawah dollar. Apa yang menyebabkan hal tersebut bisa terjadi??? Berikut akan saya paparkan alasan yang menyebabkan kurs dollar terhadap rupiah semakin naik, yaitu :
1.      Meningkatnya perekonomian di Amerika Serikat
Untuk memulihkan ekonomi Amerika Serikat setelah krisis pada tahun 2008 membuat The Fed yang merupakan Bank Sentral Amerika berencana melakukan tapering off atau pengurang Rencana ini dikemukakan gubernur The Fed yaitu Ben Bernake pada Mei 2013 menjadikan langkah awal penguatan dolar terhadap keuangan global, sehingga suplai dolar menjadi berkurang. Dampak sebaliknya, diterima Indonesia yang merupakan negara berkembang, mudah terdepresiasi nilai mata uangnya karena pengaruh penguatan mata uang negara maju, khususnya Amerika Serikat.
2.      Lemahnya nilai mata uang melanda seluruh dunia
Karena pemulihan perekonomian di Amerika Serikat, bersamaan dengan pemangkasan stimulus yang dilakukan oleh The Fed, berdampak positif pada penguatan dolar terhadap mata uang dunia. Kalau dibandingkan dengan nilai mata uang negara lain, rupiah belum terlalu anjlok, tetapi tak juga dalam posisi yang aman. Posisinya berada di tengah-tengah mata uang negara lain, juga tak begitu menguntungkan.
Mata uang Malaysia, ringgitlah yang memimpin pelemahan nilai tukar terhadap mata uang dolar Amerika Serikat itu. Saat ini mengalami penurunan sekitar 16,79% kembali pada titik terendahnya 17 tahun yang lalu ketika krisis keuangan Asia terjadi di tahun 1998. Dan masih banyak negara lain yang mengalami penurunan nilai mata uangnya terhadap dolar Amerika.
3.       Harga komoditas ekpor Indonesia harganya anjlok
Pelemahan mata uang yang terjadi di dunia terhadap mata uang dolar, berefek pada menurunnya permintaan barang komoditas ekspor Indonesia, seperti minyak nabati, batubara, tekstil dan produk tekstil, barang logam tidak mulia, karet olahan, ataupun kayu olahan. Sheingga, harganyapun menjadi anjlok di pasar dunia dan mempengaruhi neraca perdagangan hingga akhirnya menambah lemahnya nilai rupiah terhadap dollar.

4.      Kinerja ekspor semakin merosot
Karena penurunan permintaan barang komoditas ekspor Indonesia, menyebabkan merosotnya kinreja ekspor. Yang terjadi seharusnya adalah saat rupiah melemah, ekspor mestinya mengalami kenaikan. Tetapi, karena anjloknya harga dan permintaan barang komoditas, maka pengaruhnya pada neraca perdagangan sangatlah jelek dan hal ini mendorong semakin melemahnya nilai rupiah.
5.       Impor barang tinggi
Entah mengapa, padahal produk hasil dalam negeri tak kalah dengan produk olahan negara lain. Namun, banyak dari masyarakat lebih memilih produk luar negeri yang menurutnya lebih nampak mewah dan elegan. Bukan hanya itu saja, sejak 6 tahun belakangan ini Indonesia melakukan impor barang modal dan konsumsi naik drastis, pengaruhnya menekan neraca perdagangan. Itulah juga faktor pendorong melemahnya rupiah sejak tahun 2013. Walaupun satu tahun terakhir ini sudah terjadi penurunan impor barang, tetapi belum cukup signifikan dalam pelemahan nilai rupiah terhadap dolar.
Demikianlah 5 alasan mengenai kurs dollar yang terus mengalami kenaikan terhadap rupiah. Diharapkan Indonesia dapat membenah diri teutama dalam hal perekonomian agar di lain waktu rupiah mungkin bisa berada di atas dollar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar